Hei Ra, hei Un
Hei Surya, hei Candra
Hei Raditya, hei Wulan
Hei Asy Syam, hei Al Qomar
Kusapa kalian dengan asumsi manusia
Kudengar kalian dari leluhurku
Kubaca kalian dalam naskah keabadian
Kulihat kalian tanpa membandingkan
Kusapa kalian dengan asumsi manusia
Kudengar kalian dari leluhurku
Kubaca kalian dalam naskah keabadian
Kulihat kalian tanpa membandingkan
Belajar dari matahari dan bulan,
Mereka bersinar saat waktu tiba,
Mereka berjalan di garis-Nya,
Mereka ada bukan untuk dibandingkan
Ruh kalian berbeda
Wujud kalian berbeda
Rupa kalian berbeda
Kalian tercipta bukan untuk dibandingkan
Ruh kalian berbeda
Wujud kalian berbeda
Rupa kalian berbeda
Kalian tercipta bukan untuk dibandingkan
Ra, engkau hadir penuh panas nan terik
Un, engkau hadir penuh dingin nan lembut
Kalian hadir atas ijin-Nya
Kalian hadir bukan untuk dibandingkan
Surya, tanpamu hujan tiada turun
Candra, tanpamu pasang sang laut tak terwujud
Hadirlah tanpa merusak tanpa melampaui batas
Karena keberadaan kalian bukan untuk dibandingkan
Surya, tanpamu hujan tiada turun
Candra, tanpamu pasang sang laut tak terwujud
Hadirlah tanpa merusak tanpa melampaui batas
Karena keberadaan kalian bukan untuk dibandingkan
Raditya, rentang jarak jauh kau diciptakan
Jikalau terlalu dekat, bumi hangus akibat engkau
Wulan, rentang jarak dekat kau diciptakan
Jikalau terlalu jauh, bumi hancur akibat engkau
Lahir ke dunia atas karunia-Nya
Sifat kalian berbeda
Manfaat kalian berbeda
Namun kalian terlahir bukan untuk dibandingkan
Lahir ke dunia atas karunia-Nya
Sifat kalian berbeda
Manfaat kalian berbeda
Namun kalian terlahir bukan untuk dibandingkan
Bumi, Ibu Pertiwi
Engkau tempat berpijak kami
Atas ijin-Nya engkau tumbuhkan untuk kami
Atas ijin-Nya engkau manfaat untuk kami
Bumi, namamu adalah siti
Tetaplah dalam garis edar-Nya
Jika batas jalan-Nya engkau lewati
Berucap dengan harap pun aku tak akan bisa
Bumi, namamu adalah siti
Tetaplah dalam garis edar-Nya
Jika batas jalan-Nya engkau lewati
Berucap dengan harap pun aku tak akan bisa
Kulihat kalian dengan mata dari Gustiku
Kubaca kalian atas nama Rabbku
Kurasakan kalian dalam hati dari Penciptaku
Maaf saudaraku, kalian telah kubandingkan
25 Jumadil Akhir 1440 - Bukankah manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing? Mungkin pembaca juga setuju akan pemikiran itu, namun sudahkah kita bisa menerapkan dalam kehidupan kita? Menanyakan pada diri sendiri mungkin bisa sangat bermanfaat untuk mengkaji ilmu-ilmu yang diberikan-Nya. Manusia lahir dibesarkan serta diberikan ilmu oleh-Nya melalui orang dan apapun yang ada di sekitar manusia. Mungkin dari pembaca juga mempelajari ilmu perbandingan dalam matematika, dan sangat mungkin berbeda dalam menerapkan ilmu tersebut di kehidupan.
Melansir dari gubuk filosofi. Lingkungan mempengaruhi rasionalitas seseorang dan hal itu cenderung mendominasi perilaku, pola pikir, dan pandangan seseorang terhadap segala sesuatu. Biasanya individu lahir dan dibesarkan oleh perkembangan budaya. Pendek kata, pandangan dunia individu dipengaruhi oleh budaya.
Jika ia mengetahui suatu pengetahuan (ilmu/filsafat) dan pengetahuan itu menjadi hal yang pertama baginya, maka ketika ia berjumpa dengan pengetahuan lain yang didapat kemudian, dengan sendirinya individu akan membandingkan pengetahuan (ilmu/filsafat) orang lain yang baru dijumpai dengan pengetahuannya sendiri yang ia dapatkan lebih awal (budaya).
Jika pengetahuan (ilmu/filsafat) sebelumnya ia terima sebagai suatu kebenaran atau dengan kata lain ia dogma kan pengetahuan itu, niscaya baginya untuk menilai pengetahuan yang lain itu menurut dengan apa yang diketahuinya dan dengan demikian pengetahuan (ilmu/filsafat)nya sendiri ia jadikan patokan untuk menilai.
Ilustrasi filsafat |
Pertama, apa yang menjadi pengetahuan pertama kali tidak bisa dinilai oleh diri sendiri. Hal itu bisa jadi dikarenakan tidak ada alat/pengetahuan untuk menvaliditasi pengetahuan tersebut.
Kedua, kebiasaan. Jika hal itu menjadi sesuatu yang terbiasa dengan apa yang telah dipercayai maka ia akan sulit untuk meninggalkan, karena kebiasaan membuat individu nyaman.
Perlu diketahui bahwa pola pikir yang seperti ini tidak hanya terjadi pada pemula, yaitu mereka yang untuk kali pertama berkenalan dengan pengetahuan orang lain. Namun juga terjadi pada mereka orang-orang dogmatis yang ekstrem (fanatik).
Mungkin kita seharusnya belajar untuk menjadi pengembara keyakinan kedamaian, menghindari Savage justification (pengeklaiman/pembenaran liar) seperti yang telah dijelaskan di atas.
(Kesimpulan pendapat di atas berasal dari buku "filsafat Perbandingan bab II" karya "Archie J. Bahm")
======================================================================
Ilustrasi perbandingan |
Keinginan untuk memiliki yang terbaik terkadang menutup mata seseorang sehingga tega membandingkan pasangan dengan orang lain. Entah itu membandingkan secara langsung atau secara tidak langsung.
Tahukah Anda hal ini akan sangat menyakiti perasaan pasangan, karena semua orang pasti ingin dicintai apa adanya.
Bayangkan Anda yang ada didalam posisinya
Pernahkah Anda bandingkan pasangan dengan wanita atau pria lain, mengatakan kelebihan orang tersebut dibanding pasangan Anda. Bagaimana bila kondisi ini dibalik, maukah Anda? Dalam proses belajar, apakah seseorang perlu dibanding-bandingkan dengan orang lain? Mungkin akan lebih bijak dengan cara bagaimana mengarahkan seseorang itu untuk terus belajar jadi lebih baik dan kita menunjukkan jalan tersebut tanpa membandingkan.
Melukai perasaannya
Semua manusia ingin terlihat baik di depan orang lain, terutama pasangan. Sehingga akan berusaha untuk terlihat menarik di depan pasangan. Namun kemudian bagaimana jika Anda membandingkan dirinya dengan orang lain? Tindakan Anda ini dijamin akan melukai perasaannya.
Apabila perasaan pasangan Anda terluka maka hal ini merupakan hal yang fatal karena dapat merusak hubungan Anda dengannya.
Menurunkan kepercayaan dirinya
Dibandingkan akan membuat pasangan Anda menjadi rendah diri. Karena orang yang paling dekat dengannya dan orang yang seharusnya paling menerima dia apa adanya justru menghina dan membandingkan dengan orang lain.
Saat dia kehilangan kepercayaan diri, akankah pasangan Anda berusaha untuk menjadi lebih baik? Coba pikirkan dan rasakan jika Anda di posisi dia, mungkin yang akan terjadi justru pasangan Anda akan semakin mengarah ke arah yang lebih buruk. Maukah pasangan Anda semakin tidak menarik?
Mengganggu hubungan Anda dengannya
Jika sudah dibandingkan dan muncul perasaan terluka, hilang kepercayaan diri maka tahap selanjutnya adalah hubungan Anda dengan pasangan akan terganggu bahkan sampai hancur. Perasaan dibandingkan akan membunuh cinta pasangan kepada Anda, selain itu dia tidak menemukan lagi kenyamanan bersama Anda karena Anda tidak mencintai pasangan apa adanya.
Memicu perselingkuhan
Saat Anda membandingkan dan menuntut pasangan untuk menjadi seperti orang lain, hal ini bukan membuatnya menjadi seperti yang Anda inginkan. Namun yang ada akan timbul celah untuk orang lain (pihak ketiga, red).
Dalam kondisi terluka, bisa saja dia bertemu dengan orang lain yang mampu menerima apa adanya. Bila sudah seperti ini perselingkuhan tak pelak akan terjadi. Bukan hanya di sisi pasangan Anda yang memungkinkan untuk selingkuh, dari sisi Anda pun yang membandingkan pasangan bisa jadi akan lebih cenderung melihat kekurangan pasangan dengan pandangan negatif. Tidak lagi memahami kekurangan pasangan dan memperbaiki kekurangan tersebut bersama-sama, melainkan menolak dan lari dari kondisi tersebut. Bisa jadi sudut pandang Anda yang muncul adalah rumput tetangga lebih hijau.
Sifat membandingkan memang ada dalam diri setiap manusia, namun jangan diucapkan secara frontal kepada pasangan Anda.
Bila Anda merasa bahwa ada kekurangan pada pasangan Anda, carilah cara yang baik dan bijak untuk mengungkapkan. Seperti "kamu terlihat cantik, akan semakin cantik bila..." atau "kamu pekerja keras, bagaimana jika kamu mencoba pekerjaan ini sayang?". Hal seperti ini justru akan memacu pasangan untuk tampil lebih menarik dan lebih memacu untuk menjadi semakin baik.
Namun yang perlu Anda ingat adalah Anda sudah memilihnya berarti Anda harus mencintai kekurangan dan kelebihan pasangan, begitu pula sebaliknya dengan dia.Source : www.dokter.id
======================================================================
Hidup Bukan Pertandingan, Hidup Adalah Perjalanan
Membeli Peti Mati Lebih Mudah daripada Menghidupkan Harga Diri
Setiap Manusia Memiliki Kelebihan & Kekurangan
Cinta itu Anugerah dari-Nya
Cinta Adalah Tentang Menerima dan Bersyukur
Kemesraan tiga hari bersama hujan. (din/hanarasa)
2 Komentar
Ulasan yang diberikan penulis sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menambah wawasan bagi pembaca, sekaligus bahan pertimbangan ketika ingin membandingkan sesuatu.
BalasHapusUraiannya mengena dan sangat membantu untuk memperbaiki mindset kita tentang nilai perbandingan.
makasih, semoga kita senantiasa diberi semangat untuk belajar
Hapus