Jumat kali ini sedikit terasa berbeda, antara perasaan dan logika yang berseteru atau mungkin hanya karena pagi cerah dan siang hari tiba-tiba hujan. Sore tadi seperti biasa, menikmati kopi sembari mengikuti alunan nada-nada. Terasa kosong ...

Lalu coba ku terka dengan nalar, 

"kenapa terasa seperti ini lagi?" 

"Oh, apakah karena siang tadi sebelum sholat jumat diriku terbesit tentang seseorang?"

"kurasa tidak, pikiran yang lewat tadi siang sudah ku tepis meski malam ini kureview kembali."


Sedikit aneh memang, sudah sekian lama kenapa masih saja getaran-getaran kecil itu berdengung seperti lebah dalam kalbu. Padahal secara hati, masih sangat enggan untuk memulai kembali jatuh hati kepada seseorang.

Sore tadi ada yang mengajak mengobrol, sebentar saja karena jaringan suara digital naik turun seperti ombak lautan. Jaringan virtual yang buruk menambah semakin tak bisa membangunkan goodmood, beruntung saja lawan bicara menyudahi obrolan virtual tadi.

Seharian terasa kosong, hanya ada satu hal yang lumayan menarik, mengenal orang baru lagi. Meski entah juga seperti apa orang itu. Seharian mencoba membangun mood, menyemangati mutual-mutual yang cukup akrab akhir-akhir ini. Ku kira bisa lebih semangat seperti biasa, ternyata kian mendung.

Cukup ku kenal suasana ini, terasa kosong tiba-tiba. Namun belum kutemukan cara ampuh untuk mengatasi hal ini, masih trial and error. Setidaknya, hujan siang tadi menjadikan tiada angin malam dan bisa kuluapkan kekosongan dengan mengayunkan raket murahan warna hijau muda.

Tetap saja, masih ku cari obat apa yang ampuh untuk ketiadaan rasa secara tiba-tiba. Mungkin juga diri ini terlalu bosan dengan kesunyian, sekedar mendengarkan para serangga malam bernyanyi.