History Gate |
Memory terbuka kembali kepada hasil diskusi bersama abang, saudaraku lain yang suka pembahasan makna kehidupan. "Jodoh itu ibarat rumput, ketika akar hati tetap terpaut kepada-Nya dan tetap hidup, maka sebanyak apapun rumput itu dipotong dan diambil makhluk lain, maka akan tumbuh rumput yang lebih hijau dan segar." Seperti itulah obrolan kita bila bercengkrama bersama sang waktu dalam kesunyian malam.
Untuk saudaraku semoga menjadi pembelajaran buatmu akan datangnya kisah hati yang lain nantinya, memang kadang hidup ini tak sesuai ekspektasi hati yang merefleksikan do'a dalam jiwa penuh makna. Pun Gusti memiliki segudang cerita untuk para hamba yang merindukanNya, siang malam, setiap detik terpaut hati akan cintaNya, dalam keadaan hina pun masih tetap mengiba kepadaNya.
Lalu, apakah kita sebagai makhluk fana ini tak merindukanNya jika Dia sangat menyayangi kita dengan caraNya yang sangat menarik. Mungkin memang hati terasa sakit saat merasakan nikmat penolakan, bisa jadi Gusti membuatkan alur cerita lain untuk diri kita dimana logika tidak bisa berkata, seperti itulah pemikiran jiwa yang terlena akan nikmat rasa.
Kala surya menyapa pagi
Hati menerima lewat raga
Ketika terik mulai menerpa
Raga bosan membenci
Jiwa tak bisa menolak rasa
Indera pun harus bisa menerima
Rasa manis pun bisa menjadi pahit
Saat hati terbawa suasana sakit
Semua berawal dari rasa
Menikmati perjalanan cinta
Menyusuri sungai kehidupanNya
Berjalan bersama untuk memulai kembali
Ya, sebagai manusia kita harus bisa menerima semua rasa dariNya, bagaimana kita merasa dan mengembalikan semua itu kepadaNya, kembali tersenyum dan berjalan dalam ranah keredhaanNya.
0 Komentar